AspekAspek Kependudukan - Aspek-aspek kependudukan meliputi jumlah dan perkembangan, pertumbuhan, persebaran, kepadatan, kualitas, serta mobilitas penduduk. 1. Jumlah dan Perkembangan Penduduk Jumlah penduduk pada suatu wilayah atau negara pada dasar nya dapat dikelaskan sebagai suatu modal atau beban pembangunan.
Jawaban yang tepat adalah A. Wilayah Papua merupakan wilayah yang berada di bagian timur Indonesia dengan luas mencapai kilometer persegi. Luas tersebut menjadikan Papua sebagai pulau terluas di Indonesia. Selain itu, Papua juga dikenal sebagai wilayah dengan sumber daya alam yang melimpah. Sumber daya pertambangan, keberagaman organisme, hingga potensi pariwisata adalah beberapa potensi yang dapat digunakan untuk membangun wilayah Papua. Walaupun memiliki sumber daya alam sebagai modal pembangunan yang potensial, pembangunan di Papua masih terbilang lebih lambat dibandingkan dengan wilayah lain di Indonesia. Salah satu aspek yang mempengaruhi kecepatan pembangunan tersebut adalah aspek kependudukan. Secara sederhana, aspek kependudukan dalam pembangunan wilayah diartikan sebagai kuantitas dan kualitas penduduk yang ikut mempengaruhi tingkat pembangunan, seperti banyak dan sedikitnya jumlah penduduk, serta tingkat kualitas sumber daya manusia yang tersedia pada wilayah tersebut. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan jawaban yang benar adalah A.
TEORIDAN INDIKATOR PEMBANGUNAN. Konsepsi pembangunan sesungguhnya tidak perlu dihubung­kan dengan aspek-aspek spasial. Pembangunan yang sering dirumuskan melalui kebijakan ekonomi dalam banyak hal membuktikan keberhasilan. Hal ini antara lain dapat dilukiskan di negara-negara Singapura, Hongkong, Australia, dan negara­-negara maju lain. Jayapura-Penjabat Gubernur Provinsi Papua, Dr. Sodjuangon Situmorang, menegaskan, pelaksanaan pembangunan di Papua pada saat ini dan yang akan datang, menghadapi berbagai permasalahan sebagai akibat dari kelemahan-kelemahan yang berada dari dalam dan ancaman dari luar. Namun apabila kekuatan yang dimiliki provinsi ini, lanjutnya, dikelola secara baik dengan memanfaatkan peluang-peluang yang ada, maka kelemahan-kelemahan dan ancaman tersebut dapat diminimalisir semaksimal mungkin, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Situmorang menggambarkan, beberapa contoh kekuatan faktor internal yang dapat diidentifikasi di Papua adalah posisi geografis yang strategis dengan luas wilayah dan kekayaan Sumber Daya Alam SDA yang berlimpah serta adanya potensi olah raga, seni dan budaya. Kemudian, adanya komitmen bersama antara eksekutif dan legislatif untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, kebijakan nasional yang mendorong percepatan Kawasan Timur Indonesia KTI serta kondisi lingkungan hidup yang relatif masih baik. Selain itu, adanya Otonomi Khusus dan pemekaran wilayah yang menciptakan perkembangan iklim demokrasi, liberalisasi perdagangan dan investasi serta Peraturan Daerah Perda sebagai perangkat hukum yang mendukung kekuatan faktor eksternal. Sedangkan pada faktor eksternal yang merupakan kelemahan pelaksanaan pembangunan di Papua, kata Situmorang, dikarenakan oleh adanya topografi yang bervariasi dengan tajam, Sumber Daya Manusia SDM dan SDA yang belum dipersiapkan dengan baik untuk memasuki era pasar bebas, serta terbatasnya sarana dan prasarana pendidikan. Kemudian adanya pertisipasi masyarakat pribumi yang masih rendah, kapasitas kelembagaan pemerintah dan publik yang masih lemah, tingginya kesenjangan antar wilayah, dan studi-studi untuk pemekaran wilayah yang masih terbatas. Disamping itu, adanya keterbatasan aksebilitas wilayah atau prasarana pendukung serta pola pemukiman yang terpencar-pencar. Dikatakan, pada faktor eksternal, peluang yang bisa didapatkan adalah pergeseran perdagangan dunia dari kawasan eropa ke kawasan pasifik yang menciptakan perkembangan liberalisasi perdagangan dan investasi. Kemudian, adanya kebijakan yang konsisten dari pemerintah serta dengan pemberian Otsus, desentralisasi kewenangan, desentralisasi fiskal juga turut menciptakan iklim demokrasi yang terus berkembang. Sedangkan ancaman yang didapatkan adalah pengelolaan SDA yang tidak terkendali, tenaga kerja terampil dari luar daerah akan menyisihkan tenaga lokal, penyalahgunaan wewenang dalam implementasi Otsus Papua, sehingga memunculkan disintegrasi bangsa. Selain itu, kurangnya orientasi pada publi juga dapat menyebabkan krisis ekonomi di daerah. Terkait dengan ini, katanya, bertolak dari kondisi umum, permasalahan, keunggulan dan kelemahan serta paradigma penyelenggaraan Otsus Papua, maka strategi kebijakan pembangunan yang akan ditempuh untuk mempercepat penyelesaian permasalahan di Papua adalah melalui program penanganan khusus di Papua, yang bertujuan mempercepat pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat Papua.** Dariaspek kependudukan, kawasan perdesaan menghadapi masalah persebaran penduduk yang tidak merata. Namun yang mungkin yang paling menjelaskan adalah terkonsentrasinya sebagian besar sumber daya ekonomi di wilayah Jawa- Bali. Pulau jawa yang luas wilayahnya kurang dari 7 persen dari keseluruhan wilayah indonesia dihuni oleh 58,7 persen penduduk. Penduduk merupakan salah satu faktor penggerak pembangunan wilayah. Aspek kependudukan yang menghambat pembangunan wilayah di Papua adalah …. A. jumlah penduduk yang banyak B. pendapatan per kapita yang tinggi C. perbandingan sex ratio yang tinggi D. pertumbuhan penduduk yang tinggi E. persebaran penduduk yang tidak merataPembahasanAspek kependudukan yang menghambat pembangunan wilayah di Papua adalah persebaran penduduk yang tidak E-Jangan lupa komentar & sarannyaEmail nanangnurulhidayat terus OK! 😁 Jawabanjawaban yang tepat adalah D. Pembahasan: Aspek Kependudukan Yang Menghambat Pembangunan Wilayah Papua Adalah Secara etno biologis, penduduk Papua merupakan suku bangsa yang memiliki pertalian etnis tersendiri dibandingkan dengan suku bangsa lainnya yang ada di Indonesia.
Faktorfaktor yang dapat menghambat pembangunan desa diantaranya adalah sebagai berikut. a). Penyebaran penduduk di Indonesia belum merata (65% bermukim di Pulau Jawa yang luasnya ± 7% dari luas seluruh Indonesia). Hal ini mengakibatkan daerah yang padat penduduknya kurang memiliki tanah garapan. b).
SOALSBMPTN 2017 Aspek kependudukan yang menghambat pembangunan wilayah Papua adalah . answer choices Distribusi penduduk yang terpencar Pertambahan penduduk yang tinggi Rasio gini penduduk yang rendah Jumlah penduduk yang sedikit Pendapatan per kapita yang rendah Question 3 20 seconds Q. SOAL UN 2017 Fenomena geosfer: mtAMhS. 294 312 366 222 149 59 118 408 264

aspek kependudukan yang menghambat pembangunan wilayah papua adalah